Rabu, Maret 04, 2009

Kasih Sayang Orang Tua






Jelena, itu adalah nama seorang anak yang kini berusia 21 tahun. Sekarang ini Lena adalah seorang mahasiswi fakultas ekonomi di sebuah universitas swasta di sebuah kota besar di Indonesia. Ia lebih sering dipanggil Lena oleh keluarga dan teman-temannya. Lena adalah seorang anak yang berasal dari keluarga yang mampu dan keras dalam didikan orang tuanya. Dalam keluarganya, Lena hanya memiliki seorang adik perempuan yang bernama Prizzy yang sekarang baru masuk kuliah. Sedangkan Lena sendiri adalah anak yang paling tua. Lena dan Prizzy memang hanya 2 bersaudara. Lena memiliki sebuah keluarga yang lengkap yang terdiri dari papa, mama Lena, dan adiknya Prizzy.
Lena begitu bahagia dan selalu dekat dengan kedua orang tuanya. Apapun yang diinginkan Lena, selalu dituruti oleh orang tuanya. Orang tua Lena selalu memberi perhatian dan kasih sayang yang cukup pada Lena. Hal seperti ini selalu dirasakan Lena, tetapi hanya sampai usianya 5 tahun. Ketika adik perempuannya lahir, saat itu Lena masih berusia 4 tahun. Tiba-tiba semua perhatian dan kasih sayang orang tuanya terhadap Lena berubah 100 persen secara perlahan-lahan. Orang tua Lena yang tadinya begitu penuh perhatian dan kasih sayang kepada Lena, tiba-tiba sikap orang tua Lena berubah menjadi sangat pemarah dan sangat membenci Lena. Padahal, Lena sangat senang dan sangat mengharapkan seorang adik dalam keluarganya. Begitu juga dengan orang tua Lena yang begitu senang dan bahagia karena akhirnya bisa memiliki seorang anak perempuan lagi dalam keluarganya. Usia Lena dengan adiknya adalah selisih 4 tahun. Memang, usia Lena dengan adiknya agak sedikit berjauhan. Hal ini yang merupakan salah satu penyebab kenapa Lena tidak dekat dengan adiknya.
Seiring berjalannya waktu, ketika Lena mulai duduk di bangku SD , orang tua Lena sering sekali memarahi dan bahkan sampai memukul. Lena tidak bisa berbuat suatu kesalahan yang kecil, karena orang tuanya pasti marah. Orang tua Lena selalu berkata dan mengingatkan pada Lena kalau Lena harus bisa juara di kelas, dari juara 1 sampai juara 5 dan tidak boleh ada nilai 6 di rapor. Suatu hari, pada saat penerimaan rapor kelas, mamanya Lena langsung melihat hasil nilainya Lena. Ternyata Lena tidak mendapat juara yang diinginkan mamanya. Setelah di rumah, mamanya langsung memarahi dan memukul Lena habis-habisan. Papanya tidak pernah membela Lena di saat mamanya marah. Lena hanya bisa menangis sambil berdiam diri dikamar. Ke 2 orang tua Lena adalah orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sehingga, orang tuanya hampir tidak punya waktu untuk berkumpul bersama-sama dengan anak-anaknya.
Lena sering sekali merasakan kesepian di rumah, padahal orang tuanya dan adiknya ada di rumah. Kurangnya komunikasi dan tidak adanya komunikasi yang baik membuat Lena menjadi anak yang tertutup dan tidak percaya diri. Padahal Lena adalah seorang anak yang pemberani dan periang. Lena selalu dikekang oleh orang tuanya. Suatu hari Lena diajak mamanya ke sebuah supermarket untuk berbelanja. Tiba-tiba Lena melihat ada sebuah coklat yang sangat enak dan Lena ingin sekali membeli coklat itu. Akhirnya Lena memberi tahu kepada mamanya kalau Lena ingin coklat itu. Mama berkata, kamu boleh beli coklat itu, tetapi kalau kamu mau beli coklat itu kamu harus makan berdua dengan adik kamu juga. Kamu tidak boleh makan coklat itu sendiri. Padahal, Lena ingin sekali menikmati coklat itu hanya sendiri, tetapi dengan polosnya Lena berkata pada mamanya kalau Lena akan makan coklat ini berdua dengan adiknya. Ternyata perkataan mamanya itu selalu diucapkan pada Lena pada setiap kali mamanya mengajak Lena ke supermarket. Mamanya selalu berkata pada Lena, apapun yang mama belikan pada kamu, mama juga harus belikan buat adiknya supaya adil. Dan hal itu masih tetap terjadi sampai sekarang. Setelah sampai di rumah, Lena langsung membagi coklat itu dengan adiknya dan makan bersama, walaupun sebenarnya Lena berat sekali untuk membagi coklatnya pada adik perempuannya.
Lena dan adiknya sering sekali bertengkar, dan mamanya hanya selalu menganggap adiknya yang benar. Sedangkan Lena selalu dianggap mamanya yang salah karena Lena adalah anak lebih tua kata mamanya, jadi harus selalu mengalah. Padahal Lena sering bertengkar dengan adiknya karena kesalahan adiknya yang terlalu manja. Kasih sayang dan perhatian orang tuanya kepada Lena dari dulu sampai sekarang sangat-sangat berbeda dengan adiknya. Saat orang tua Lena memarahi Lena, orang tua Lena tidak segan-segan mengeluarkan kata-kata yang kasar dan kata-kata yang membuat sakit hati yang sebenarnya kata-kata itu tidak pantas diucapkan orang tuanya. Lena sering dibilang anak yang bodoh, nakal, malas, anak yang tidak berguna dan lain-lain. Orang tuanyapun kalu memukul tubuhnya Lena, sering sampai warnanya menjadi merah kebiru-biruan dan bahkan ada yang sampai berdarah karena orang tuanya kalau memukul terlalu keras dan benda apapun selalu digunakan orang tuanya untuk memukul tubuh Lena yang lemah. Kehidupan Lena dari usia 5 tahun sampai SD benar-benar sangat buruk. bahkan Lena sempat berpikir untuk bunuh diri. Agar mamanya tidak akan pernah memarahinya lagi. Kadang-kadang orang tuanya Lena tidak mengijinkan Lena bermain dengan teman-teman seumurannya. Orang tua Lena sangat-sangat menuntut Lena agar selalu menuruti dan melakukan semua yang di perintahkan orang tuanya.
Suatu hari, adiknya diajak pergi oleh mamanya ke supermarket dan Lena tidak diajak pergi oleh mamanya. Sesampainya dirumah, Lena bertanya pada mamanya, "ma, apakah beli sesuatu buatku"?. Dengan tegas mamanya bilang, "tidak ada"!. Lena hanya bisa berdiam dan tidak terlalu menghiraukan perkataan mamanya. Keesokan harinya, sepulangnya Lena dari sekolah, tiba-tiba Lena secara tidak sengaja membuka lemari buku adiknya, dan Lena menemukan begitu banyak makanan ringan yang disimpan adiknya didalam lemari bukunya dan tidak memberi sedikitpun pada Lena. Tidak lama kemudian, Lena juga melihat coklat yang masih utuh dengan ukuran yang besar didalam lemari kaca mamanya. Setiap tidak berani meminta pada mamanya, karena pasti mamanya akan memarahi Lena dan tidak akan memberi coklat itu. Lena mengira mungkin makanan ringan dan coklat yang dibeli mama dan adiknya pasti akan dibagi ataupun diberikan pada Lena pada besok harinya. Lena hanya bisa menunggu dan berharap setiap hari kalau mamanya dan adiknya mau memberikan coklat dan makanan ringan. Tetapi, setelah berhari-hari Lena menunggu, mama dan adiknya tidak pernah memberikan makanan ringan dan coklat itu pada Lena. Karena rasa tidak percaya, akhirnya Lena membuka kembali lemari buku adiknya dan melihat lemari kaca mamanya. Tenyata, makanan ringan dan coklat itu sudah tidak ada di dalam lemari mereka. Dalam hati, Lena bertanya-tanya, apakah ini yang mama dan adikku beli di supermarket kemarin?. Kenapa mama dan adikku harus berbuat ini kepadaku?. Kenapa kalau aku yang diajak ke supermarket, apapun yang aku mau, mamaku selalu mengingat adikku agar dibelikan sama dengan yang apa aku beli. Tetapi, di saat adikku yang diajak, mamaku tidak pernah mengingat untuk membelikan aku juga?
Mamaku selalu mengajari dan mendidikku dari kecil dengan penuh kekerasan dan kemarahan. Bahkan, aku sering dimarahi, dipukul, dan dipermalukan di depan banyak orang. Mamaku selalu membedakan dan membandingkan aku dengan adikku dan teman-temanku. Setelah Lena masuk SMP, Lena mulai merasakan jatuh cinta pada seorang cowok, dan tenyata diam-diam banyak yang menyukai Lena. Memang, usia Lena pada waktu itu masih terlalu kecil untuk berpacaran. Tetapi Lena berpikir, mungkin dari berpacaran Lena bisa mendapatkan kasih sayang yang tidak pernah dia dapatkan dari orang tuanya. Sejak masuk SMP, Lena berusaha untuk mengikuti berbagai macam kegiatan. Tujuannya, agar Lena semakin jarang bertemu dan tidak selalu dimarahi oleh orang tuanya. Kadang-kadang Lena terpaksa harus berbohonh pada orang tuanya untuk mengikuti les di sore hari, dengan maksud agar tidak punya banyak waktu untuk tetap dirumah. Tapi, semua usaha yang dilakukan Lena tidak membuat mamanya untuk mengurangi kemarahannya pada Lena. Sehingga mamanya masih sering memarahi Lena tanpa sebab.
Setelah Lena SMU, ternyata semakin banyak masalah yang dia dapatkan. Adiknya Lena semakin berkuasa atas segala yang Lena lakukan. Bahkan, adiknya tidak memanggil dengan sebutan kakak, tetapi memanggil dengan sebutan nama pada Lena. Hampir setiap hari Lena dan adiknya dan mamanya harus bertengkar. Lena menjadi anak yang keras dan suka melawan. Adiknya menjadi mata-mata ibunya dalam setiap kegiatan Lena. Suatu hari, Lena bertemu dengan seorang cowok, dan akhirnya mereka pacaran. Lena tidak menyangka bahwa dia bisa pacaran dengan cowok tersebut. Padahal latar belakang dan agama dari cowok itu sangat-sangat bertolak belakang dengan Lena. Tetapi, yang disukai Lena dari cowok itu adalah perhatian , kebaikan dan kedewasaan dari cowok itu sangat besar pengaruhnya pada kehidupan Lena. Awal pacaran dengan cowok itu berjalan lancar, karena Lena ternyata pacarannya terpaksa harus backstreet. Tetapi, lama-lama kelamaan akhirnya orang tua dan adiknya Lena mengetahuinya juga. Sehingga, ruang gerak dan kegiatannya Lena di luar rumah semakin dipersempit oleh orang tuanya Lena.
Suatu hari, Lena dan adiknya diajak mamanya pergi ke Singapore. Ini pertama kalinya Lena dan adiknya pergi ke Singapore bersama-sama dengan mamanya. Sedangkan papanya tidak ikut pergi bersama-sama, karena papanya harus menjaga rumah. Setelah sampai di Singapore, banyak sekali yang ingin Lena beli. Tetapi mamanya berkata kepadanya, "Mama mengajak kamu pergi hanya sebatas jalan-jalan saja. Jadi kamu jangan menuntut dan berharap banyak selama di Singapore kamu bisa bebas membeli apa yang kamu suka. Saat itu juga, Lena hati Lena langsung sedih sekali. Karena ternyata mamanya benar-benar hanya terpaksa mengajakku jalan-jalan ke Singapore. Sedangkan setiap pergi bersama-sama, apapun yang adiknya minta, mamanya selalu membelikan didepan Lena. Dari sinilah yang membuat Lena menjadi orang yang pendendam dan sensitif. Banyak sekali kepahitan dan perilaku orang tuanya kepada Lena yang hanya bisa disimpan dalam hatinya. Ternyata, bukan hanya orang tua Lena saja yang membenci Lena. Tetapi Lenapun menjadi benci pada orang tuanya dan adiknya. Sehingga yang selalu muncul dalam pikirannya adalah, orang tuaku jahat. Dan bahkan, orang tua Lena lebih menyayangi barang berharga mereka dari pada menyayangi Lena sebagai anaknya.
Tahun-tahun terakhir menjelang kelulusan SMU, mamanya berkata pada Lena, "kamu bisa kuliah dimana saja, yang penting bukan di kota yang dtempati Lena dan orang tuanya". Tujuannya, agar Lena tidak bisa bertemu dengan pacaranya yang beda agama dengan Lena. Awalnya itu memang berat bagi Lena karena harus pacaran jarak jauh. Tetapi di satu sisi ada baiknya juga bagi Lena. Agar Lena bisa lebih bebas lagi dan tidak dikekang dan dimarahi setiap hari oleh orang tuanya karena mereka sudah berjauhan. Dan juga, Lena bisa belajar untuk hidup mandiri.
Pertama Lena pindah ke kota Jogjakarta, kehidupan Lena berubah 90 derajat. Lena yang sebelumnya hanya tinggal dikota kecil, sekarang Lena bisa tinggal dan kuliah dikota besar. Ternyata, apa yang selama ini Lena cari bisa Lena dapatkan, yaitu kebebasan. Awal Lena kuliah, semua berjalan dengan baik. Lena tidak pernah kekurangan, khususnya dalam hal materi. Orang tuanyapun sudah jarang memarahi Lena. Lena sudah bisa mendapatkan banyak teman, bahkan setelah 1 tahun kuliah di Jogja, Lena bertemu dengan seorang cowok yang seiman dan berasal dari keluarga yang kaya. Tidak lama kemudian, Lena jadian dengan cowok tersebut. Tetapi satu hal yang membuat Lena berpikir, didalam hatinya masih selalu mengingat dan menyayangi pacaranya yang beda agama waktu SMU. Lena berusaha untuk mencintai orang lain, tapi ternyata sulit bagi Lena melakukan itu, karena bagi Lena tidak ada laki-laki lain yang bisa menggantikan pacarnya. Sehingga akhirnya Lena mengambil suatu kesimpulan untuk fokus di kuliah dulu dan belum memikirkan untuk pacaran.
Setelah 3 tahun Lena kuliah, beberapa bulan kemudian adiknya ternyata memilih umtuk kuliah di Jogja, di universitas dan 1 kost yang sama dengan Lena. Disinilah awal masalah yang sangat besar terjadi. Orang tua Lena tiba-tiba langsung mengurangi uang bulanan Lena 50 persen dari sebelum adik Lena datang. Dan sekarang, uang bulanan adiknya jauh lebih tinggi dari uang bulanan Lena yang dikirim mamanya. Padahal adiknya baru beberapa bulan kuliah di Jogja. Lena tidak bisa berbuat banyak, karena Lena belum bekerja, jadi harus tetap kuliah sampai selesai. Bagi Lena, adiknya adalah musuh terbesar dalam kehidupannya. Hubungan Lena dengan adiknya dari dulu sampai sekarang tidak baik. Mereka berdua masih tetap bertengkar sampai sekarang. Lena sangat tidak cocok dengan adiknya, karena pikiran adiknya masih terlalu anak-anak. Ditambah lagi hubungan adiknya dengan mamanya sangat-sangat dekat dan baik. Adiknya selalu mencampuri urusan Lena, dan bahkan adiknya sering melaporkan apapun pada mamanya. Belum lagi, sifat adiknya yang manja dan dekat dengan mamanya membuat mamanya langsung percaya 100 persen pada apa yang dikatakan adiknya tentang Lena. Sedangkan Lena tidak jarang sekali melaporkan sifat buruk adiknya pada mamanya. Sekali lagi, sudah terlalu banyak hal-hal yang sangat pahit yang sering terjadi pada kehidupan Lena setiap hari yang hanya disimpan di dalam hatinya.
Kehidupan Lena selama kuliah di Jogja semenjak ada adiknya, benar-benar sangat tersiksa. Adiknya selalu memarahi dan bahkan selalu mengeluarkan kata yang kotor (makian) kepada Lena. Bahkan, Lena tidak dipanggil adiknya dengan sebutan kakak, tetapi adiknya langsung memanggil dengan nama pada Lena. Adiknya sudah sangat menganggap dirinya Lena rendah. Lena merasa sekarang ini menjadi orang yang miskin. Karena mamanya sudah tidak mempercayai Lena dalam hal materi. Setiap kali Lena meminta sesuatu pada mamanya, Lena harus berusaha untuk merayu, bahkan sampai menangis pada mamanya. Tetapi semua usaha yang dilakukan Lena tetap saja tidak ada gunannya dan sia-sia bagi mamanya. Karena, mamanya sudah tidak akan pernah mau menuruti apa yang Lena inginkan. Mamanya sangat pelit kepada Lena dalam hal materi. Mamanya sangat-sangat membedakan Lena dengan adiknya. Bahkan satu kalimat yang tidak bisa dilupakan Lena sampai kapanpun yaitu, mamanya berkata: "Mama sangat menyesal melahirkan kamu". Kalimat yang membuat stress dan bahkan hampir menganggu mentalnya Lena. Tetapi, satu pribadi yang tidak bisa Lena lupakan adalah Tuhan. Lena tau, masalah yang dihadapi Lena dari dulu sampai sekarang sangat berat, dan Lena selalu menanggung semuanya itu sendiri dengan jiwa yang besar. Tetapi, masih ada Tuhan yang selalu setia menemani dan membantu Lena dalam setiap masalah yang Lena hadapi.
Suatu hari, mamanya datang Jogja diam-diam tanpa memberitahukan Lena. Sedangkan mamanya hanya memberitahukan kepada adiknya saja. Lena sangat terkejut ketika mengetahui mamanya datang ke Jogja tidak memberitahukan kepada Lena. Sedangkan Lena hanya mengetahui mamanya dating hanya dari temannya yang pada waktu tidak sengaja bertemu dengan adiknya bersama mamanya Lena di bandara Jogajakarta. Setelah sampai di Jogja, ternyata mama dan adiknya tidak tinggal dikosnya Lena pada hari itu. Lena semakin bertanya-tanya, kenapa mama kali ini datang tidak memberitahu dan tidak tinggal dikosnya Lena?.
Keesokan harinya, tiba-tiba mamanya datang ke kos. Lena langsung pura-pura terkejut. Tetapi waktu mamanya datang, tiba-tiba mamanya langsung memarahi Lena tanpa sebab. Lena hanya bisa berdiam diri saja. Selama mamanya datang ke Jogja, Lena dan adiknya selalu menemani mamanya pergi berbelanja. Tetapi, Lena tidak bias menikmati waktunya bersama-sama dengan mamanya saat itu. Karena mamanya hanya terus menerus memarahi Lena. Bahkan ketika mamanya berbelanja, mamanya tidak segan-segan langsung membelikan kebutuhan adiknya didepan-depan Lena tanpa memperdulikan Lena. Perasaan Lena benar-benar sakit dan Lena hanya bias bersabar. Selama mereka berjalan, adiknya sering memperlihatkan sikap-sikap yang tidak menyenangkan pada Lena dan membuat Lena tersinggung. Tiba-tiba Lena mengatakan pada mamanya kalau Lena ingin sekali dibelikan baju pada mamanya. Tetapi adiknya langsung berbisik pada mamanya kalau jangan dibelikan apapun. Saat itu juga, mamanya langsung berkata, sebenarnya mama tidak ingin berjalan dengan kamu. Karena kamu pasti meminta mama untuk membelikan kamu. Lena langsung bersedih. Mamanya berkata seperti itu.
Kadang-kadang Lena merasa cemburu ketika melihat ada temannya yang bias dekat dan terbuka dengan mamanya dalam hal apapun. Saat berjalan bersama, mama dan anak bergandengan tangan. Lena hanya bias bertanya dan berbicara pada Tuhan, kenapa mereka bisa dekat dengan orang tua?. Sebenarnya, Lena sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya dibanding materi. Tetapi Lena percaya, bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Lena selalu menyerahkan masalah dan meminta tolong pada Tuhan. Karena, masih ada Tuhan orang yang selalu setia membantuku. Dan mungkin, ini adalah rencana untuk kehidupanku yang akan datang.
Kalimat terakhir yang ingin Lena katakana pada mama: MAMA, YOU KNOW I LOVE U. MAMA YOURE THE QUEEN OF MY HEART.

Jumat, September 26, 2008

Wawancara about Lingkungan Hidup ^-^

Hari ini adalah hari yang cukup menegangkan buat saya, tepatnya pada pukul 12.00-13.00 WIB tadi siang, karena ini untuk pertama kalinya saya menjadi reporter sebagai bagian dari tugas kuliah.

Saya tidak menyangka kalau ternyata tugas kali ini, saya harus bertemu langsung dengan seorang narasumber yang ternyata adalah seseorang yang telah memiliki nama di kota Surabaya ini. Dan dia adalah mantan puteri lingkungan hidup (2002).

Persiapan sebelum melakukan wawancara ini telah saya persiapkan dengan matang. yaitu membawa camera digital, handycam & HP sebagai media untuk record hasil wawancara...buat jaga2 gitu (maklum baru pertama kali melakukan wawancara langsung apalg lgsg bertatap muka dengan mantan puteri lingkungan hidup he he he...)

Awal wawancara tentunya sgt nervous donk... :P soalnya ini benar2 hal paling baru en utk pertama kali in my life!!! kebayang donk gmn gugupnya aku *pipi memerah & baju smpe keringetan* HAHAHAHA !
Seiring dengan berjalannya waktu, rasa nervousnya sdikit demi sdikit hilang, krn tnyata anaknya sgt friendly baik hati dan tak smbong ^^
Pdhal waktu awal pertama kali jumpa, kesan pertama yg sy timbul di benak sy, dia org yg smbong dan agak2 jaim gt dehh... tp tnyata oh tnyata... wkwkkk

Tiap pertnyaan sdh saia tersusun dlm btk kuesioner list ya spy gk lupa ajah apa2 saja yg perlu ditnyakan tentu saja yg berkaitan dengan lingkungan hidup ya bo :P

Gracia Paramitha namanya, tidak salah saya memilih dia sebagai narasumber saya. walaupun usianya masih tergolong muda, tapi wawasan dan pengalamannya tentang lingkungan hidup sudah sgt luas loh... *we have to proud of her*

Oh iya selama wawancara berlangsung, handycam yang sy gunakan utk merekam wawancara tiba2 MATI... nah untungnya karena persiapan yg sudah matang sblomnya yakni membawa alternatif media berupa cam digit & HP...proses wawancara bisa tetep berjalan dengan baik.

Di samping mengajukan berbagai pertnyaan tntang lingkungan hidup, sy jg smpat bertny ttg warna favorit dia...dan Gracia mnjwab "hijau". pantes saja pd saat itu Gracia senantiasa mengenakan atribut serba hijau bo :p
*wah mantap skali ya, apa mungkin karena berhubungan dengan lingkungan hidup kali ye hihiih
becanda koq*

Setelah berselang 1 jam, wawancara dengan mantan Puteri Lingkungan Hidup Jawa Timur (2002), selesai juga...tak lupa kami foto bersama buat kenang2an, skaligus sebagai bukti atas tugas wawancara yang nantinya diserahkan ke dosen sy yg cantik ^^
Smoga tugas sy diterima ya, jd UTS sy bisa dpt nilai yg bgs....mohon doanya ><

hehhh....hari yang cukup melelahkan.... ckup smpe di sini dl ya..
klo ada saran & kritik, just leave some comments ^^
thx